Jumat, 21 Januari 2011

Love Letter from Some1

Posted by In Little Angel at 08.53 0 comments


Jangan pernah menodai cinta
Karena cinta itu suci
Jangan pernah bersedih karena cinta
Karena cinta itu bahagia
Jangan pernah anggap buruk cinta
Karena cinta itu indah
Jangan pernah mengatakan cinta sesaat
Karena cinta itu abadi
Jangan pernah mengabaikan cinta
Karena kau akan menyesal
Jangan pernah mengatakan cinta
Karena kau tak mengerti apa makna cinta
Jangan pernah samakan cinta dengan benci
Karena itu berarti kau bodoh dan tak berharga
Jangan pernah sia2 kan cinta
Karena kau akan terbuang sia2 tanpa cinta
Tanamkan rasa cinta
Pada siapa dan dimana saja kau berada
Cintailah cintamu
Karena dia adalah hidup dan matimu

Kisah Seorang Ayah dan Botol Acar

Posted by In Little Angel at 08.47 0 comments

Setahuku,,botol acar besar itu selalu ada di lantai di samping lemari di kamar orangtuaku..Sebelum tidur,,Ayah selalu mengosongkan kantong celananya lalu memasukkan semua uang recehnya ke dalam botol itu..Sebagai anak kecil,,aku senang mendengar gemerincing koin yang dijatuhkan ke dalam botol itu..Bunyi gemericingnya nyaring jika botol itu baru terisi sedikit..Nada gemerincingnya menjadi rendah ketika isinya semakin penuh..Aku suka jongkok di lantai di depan botol itu,,mengagumi keping-keping perak dan tembaga yang berkilauan seperti harta karun bajak laut ketika sinar matahari menembus jendela kamar tidur..

Jika isinya sudah penuh,,Ayah menuangkan koin-koin itu ke meja dapur,,menghitung jumlahnya sebelumnya membawanya ke bank..Membawa keping-keping koin itu ke bank selalu merupakan peristiwa besar..Koin-koin itu ditata rapi di dalam kotak kardus dan diletakkan di antara aku dan Ayah di truk tuanya..Setiap kali kami pergi ke bank,,Ayah memandangku dengan penuh harap..
“Karena koin-koin ini kau tidak perlu kerja di pabrik tekstil..Nasibmu akan lebih baik daripada nasibku..Kota tua dan pabrik tekstil disini takkan bisa menahanmu.”
Setiap kali menyorongkan kotak kardus berisi koin itu ke kasir bank,,Ayah selalu tersenyum bangga..
“Ini uang kuliah putraku..Dia takkan bekerja di pabrik tekstil seumur hidup seperti aku.”..

Pulang dari bank,,kami selalu merayakan peristiwa itu dengan membeli es krim..Aku selalu memilih es krim cokelat..Ayah selalu memilih yang vanila..Setelah menerima kembalian dari penjual es krim,,Ayah selalu menunjukkan beberapa keping koin kembalian itu kepadaku..
“Sampai di rumah, kita isi botol itu lagi.”

Ayah selalu menyuruhku memasukkan koin-koin pertama ke dalam botol yang masih kosong..Ketika koin-koin itu jatuh bergemerincing nyaring,,kami saling berpandangan sambil tersenyum..
“Kau akan bisa kuliah berkat koin satu penny, nickle,,dime,,dan quarter,” katanya. “Kau pasti bisa kuliah..Ayah jamin.”

Tahun demi tahun berlalu..Aku akhirnya memang berhasil kuliah dan lulus dari universitas dan mendapat pekerjaan di kota lain..Pernah, waktu mengunjungi orangtuaku,,aku menelepon dari telepon di kamar tidur mereka..Kulihat botol acar itu tak ada lagi..Botol acar itu sudah menyelesaikan tugasnya dan sudah di pindahkan entah ke mana. Leherku serasa tercekat ketika mataku memandang lantai di samping lemari tempat botol acar itu biasa di letakkan..

Setelah menikah,,kuceritakan kepada Susan,,istriku,,betapa pentingnya peran botol acar yang tampaknya sepele itu dalam hidupku..Bagiku,,botol acar itu melambangkan betapa besarnya cinta Ayah padaku..Dalam keadaan keuangan sesulit apa pun,,setiap malam Ayah selalu mengisi botol acar itu dengan koin..Bahkan di musim panas ketika ayah diberhentikan dari pabrik tekstil dan Ibu terpaksa hanya menyajikan buncis kalengan selama berminggu-minggu,,satu keping pun tak pernah di ambil dari botol acar itu..Sebaliknya,,sambil memandangku dari seberang meja dan menyiram buncis itu dengan saus agar ada rasanya sedikit,,Ayah semakin meneguhkan tekadnya untuk mencarikan jalan keluar bagiku.
“Kalau kau sudah tamat kuliah,” katanya dengan mata berkilat-kilat, “kau tak perlu makan buncis kecuali jika kau memang mau.”

Ayahku bukan orang yang banyak bicara,,dia tidak pernah menceramahi aku tentang pentingnya tekad yang kuat,,ketekunan,,dan keyakinan..Bagiku,,botol acar itu telah mengajarkan nilai-nilai itu dengan lebih nyata daripada kata-kata indah..

NEVER HOPE ANYTHING BEFORE U DO SOMETHING!!!!

1000 Paper Birds

Posted by In Little Angel at 08.42 0 comments

Sewaktu Pipi dan Mimi baru pacaran, Pipi melipat 1000 burung kertas buat Mimi, menggantungkannya di dalam kamar Mimi. Pipi mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.

Waktu itu...
Pipi dan Mimi setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua... Tetapi pada suatu saat, Mimi mulai menjauhi Pipi. Mimi memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis... ke Paris... Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu... Sewaktu Mimi mau memutuskan Pipi, Mimi bilang sama Pipi, kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewe adalah kehidupan kedua kalinya. Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!! Setelah Mimi pergi ke Perancis, Pipi bekerja keras...

dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...
bisnis kecil...
setiap pekerjaan kerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun... Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Mimi, dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan,
Pipi dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Mimi.... Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Boss. Pipi mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang-tua tersebut.

Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai payung, tetapi badan mereka tetap basah karena hujan. Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Pipi tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia melihat di atas papan nisan Mimi tersenyum sangat manis terhadapnya. Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Pipi.
Dalam hujan, burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup.
Orang-tua Mimi memberitahu Pipi,
Mimi tidak pergi ke Paris,
Mimi terserang kanker,
Mimi pergi ke surga.
Mimi ingin Pipi menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Pipi dulu. Mimi bilang dia sangat mengerti Pipi, dia percaya kalau Pipi pasti akan berhasil.

Mimi mengatakan...
kalau pada suatu hari Pipi akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi. Pipi langsung berlutut, berlutut di depan makam Mimi, menangis dengan begitu sedihnya. Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Pipi. Pipi teringat senyum manis Mimi yang begitu manis dan polos. Mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah... Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Pipi sudah membukakan pintu mobil untuk mereka. Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal, semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas, 1000 ketulusan hatiku, beterbangan di dalam angin menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit... melewati sungai perak, apakah aku bisa bertemu denganmu? Tidak takut berapapun jauhnya, hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap... hilang dan tak kan kembali. menambah kerinduan di hatiku... Bagaimanapun dicari, jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."

Hai Dear,

Posted by In Little Angel at 08.20 0 comments
Firstly, i want to say "HELLO" ^_^
I would like to extend a warm welcome to you, one and all,
 grateful that we are able to share together,
 and privileged to be sharing this wonderful experience,
create happy memories, smiling, and magical moments.
 

In Little Angel Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting